Berita Terpercaya – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengklaim, program satu juta rumah di tahun ini, telah mencapai lebih dari 50 persen. Bahkan, hingga Oktober 2016, pembangunan rumah diperkirakan telah mencapai 700 ribu unit.
Menurut dia, angka tersebut masih angka perkiraan sementara, sebab hingga akhir Oktober 2016, pihaknya masih belum menerima data lengkapnya dan belum tersedia secara utuh.
"Tahun ini sampai pada 17 Agustus kemarin, itu ada 400 ribuan rumah, (data) terakhir ini saya belum dapat angkanya. Mudah-mudahan, sudah sampai sekitar 700 ribuan lebih rumah," kata Basuki, saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu 2 November 2016.
Menurut dia, bila pada tahun ini target tersebut tidak tercapai, kekurangan pembangunan rumah tersebut akan dikejar pada tahun depan. Karena, setiap tahun pemerintah memang ada program satu juta rumah.
Kemudian, ketika ditanya mengenai minat dan daya beli masyarakat yang masih rendah terhadap program satu juta rumah ini, Basuki pun menyangkalnya.
Dia menyebut, dengan adanya program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), hal ini cukup besar menarik minat mereka dalam membeli rumah-rumah tersebut.
Bahkan, dia mengakui, jika target Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp3 triliun lebih, dalam sebuah pameran pembiayaan rumah pada Agustus 2016 kemarin, berhasil melampaui target.
"Kemarin, waktu 17 Agustus pameran BTN, dari target Rp3 triliun lebih, yang akad itu mencapai Rp5,3 triliun. Jadi, kalau yang MBR untuk tipe 36 dengan FLPP dan uang muka satu persen, ditambah bantuan uang muka Rp4 juta cash, itu interest-nya masyarakat sangat tinggi," jelas Basuki.
Baca Juga: Berita Olahraga