Pemuda Harus Berbudi Pekerti Indonesia

Penulis : Dimas
Senin, 21 November 2016



KRAKSAAN – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Probolinggo menggelar pagelaran seni dan budaya etnis di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Jum’at (18/11/2016) malam.

Kegiatan yang dikemas dengan aksi drama teaterikal refleksi persatuan pemuda ini dihadiri perwakilan suku, agama, ras dan etnis yang ada di Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini mengambil tema “Indonesiaku, Tanah Airku”. Salah satu kesenian yang tampilkan adalah Tari Saman Suku Gayo, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Dalam kesempatan tersebut anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin M.Si membacakan teks Sumpah Pemuda diikuti seluruh hadirin. Tidak hanya itu, dilakukan pula penghormatan terhadap bendera Merah Putih.

Anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Indonesia itu beragam, sebab bukan Indonesia jika tidak ada berbagai agama, suku dan etnis, semua satu indonesia. Dalam Kebhinnekaan itu yang harus diperhatikan adalah perkembangan zaman, apakah ada perubahan pergerakan peradaban.

“Tugas orang tua harus memastikan perkembangan peradaban tidak boleh ada cacat. Pendidikan dalam hal implementasi budi pekerti inilah yang harus menjadi pertanyaan pada orang tua . Indonesia hari ini beda dengan 40 tahun yang lalu,” katanya.

Menurut Hasan, untuk mencapai peradaban yang baik di masa depan maka harus ada muhasabah atau  introspeksi. Kunci agar Indonesia utuh Kebhinnekaannya adalah Budi Pekerti. Beberapa kejadian yang memicu perpecahan karena pelaku perpecahan tidak memiliki Budi Pekerti Indonesia.

“NKRI itu disusun dari bermacam agama, suku, ras dan etnis. Langkahnya mempersatukan dengan toleransi. Yang berbeda jangan dipaksa sama dan yang sama jangan dipaksa berbeda,” tegasnya.

Sementara Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali, mengatakan acara tersebut terwujud berkat kinerja FPK Kabupaten Probolinggo yang dibina oleh Pemkab Probolinggo.

“FPK Kabupaten Probolinggo, satu-satunya di Jawa Timur yang bisa mengadakan silaturahim antar suku, agama,  ras dan  etnis,” katanya. Menurutnya, dalam kesempatan tersebut hadir perwakilan  Suku Jawa, Madura, Tengger, Minang serta Etnis Arab dan Tionghoa. Hadir juga beberapa pimpinan ormas agama, ormas kepemudaan, dan beberapa komunitas yang ada di Kabupaten Probolinggo.

Malam itu juga diputar film dokumenter untuk mengingatkan perjuangan, diiringi pembacaan puisi. Kegiatan ini juga diisi dengan aksi teaterikal yang menceritakan dinamika persatuan dan kesatuan antara suku, agama ras dan etnis di Indonesia. (wan/ast)


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :