Serem! Mahasiswa Politeknik Ini Lolos dari Maut usai Ditebas Parang oleh Begal

Serem! Mahasiswa Politeknik Ini Lolos dari Maut usai Ditebas Parang oleh Begal http://ift.tt/20kt43r - Berita Terkini Terbaru Hari Ini - Aksi begal kembali terjadi di Makassar, Sabtu (7/1/2017) malam. Tepatnya di Jalan Metro Tanjung Bunga, dua orang pelaku begal menebas korbannya, Worentz (20) dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.

http://ift.tt/20kt43r - Berita Terkini Terbaru Hari Ini -  Aksi begal kembali terjadi di Makassar, Sabtu  (7/1/2017) malam.
Tepatnya di Jalan Metro Tanjung Bunga, dua orang pelaku begal menebas korbannya, Worentz (20) dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.
Korban yang merupakan Mahasiswa di Politeknik Maritim AMI Makassar mengalami luka tebasan di bagian leher.
Tak hanya itu, Worentz juga harus kehilangan sepeda motornya jenis Yamaha New sporty dengan plat nomot B 6098 SRF yang dibawa kabur oleh pelaku.
Kepala Bagian Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Dicky Sondani menerangkan jika pelaku diketahui sebanyak dua orang.
"Pelakunya dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor, dan saat ini masih dalam pengejaran," katanya.

Baca Juga: Detik-detik Sang Anak Tewas Tenggelam di Kolam imbas Ibunya Terlalu Asyik dengan Smartphone

Begal di Medan Masih Merajalela
Di Medan, kasus pembegalan juga belum tuntas. Para begal masih merajalela beraksi.
Terakhir, kejadiaan nahas dialami Boru Sijabat (35), guru TK Mutiara Sari yang merupakan korban begal di Kelurahan Lau Chi, Kecamatan Medan Tuntungan, akhirnya berujung maut.
Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Adam Malik pada awal Desember 2016.
Informasi dihimpun, Boru Sijabat meninggal setelah tiga hari dirawat, karena mengalami pendarahan hebat, akibat benturan keras ke permukaan aspal usai dibegal.
"Kami sangat sedih, sebab anak saya mulai dirawat di rumah sakit selama tiga hari dia tidak sadar, sampai dia meninggal, dia tidak ada bilang apa-apa," kata Ayah Korban, B Sijabat.
Ia berharap polisi segera dapat menangkap pelaku perampok yang menewaskan anaknya.
"Kalau perlu ditembak mati," ujarnya.
Korban yang diketahui adalah seorang guru TK di sekolah alam Bukit Hijau, Kecamatan Medan Tuntungan ini dibonceng suaminya Andi Laurent Perangin-angin mengendarai sepeda motor matic.
Setibanya dilokasi kejadian, datang dua orang pria bersepeda motor Vixion tanpa plat nomor, dan langsung memepet korban dari arah kiri. Saat itulah, salah seorang pelaku menyambar tas milik korban yang berisi HP, uang ratusan ribu, dan sejumlah surat-surat berharga yang saat itu dipegang Mutiara.
Tak rela barang miliknya dibawa kabur, korban mempertahankan tas miliknya hingga sempat terjadi aksi tarik menarik di antara keduanya.
Karena kalah tenaga, korban pun terjatuh hingga mengalami luka serius di kepalanya. Masyarakat sekitar yang melihat kejadian itu langsung membawanya ke rumah sakit RSUH Adam Malik.
Wali Kota Imbau Polisi Lebih Giat
Walikota Medan Dzulmi Eldin menilai tingkat keamanan Kota Medan sudah cukup baik. 
Ia juga berpendapat ada beberapa kejadian kejahatan yang terjadi di Kota Medan yang tidak diawasi dengan baik karena sangat luasnya Kota Medan. Sedangkan jumlah personel kepolisian yang bertugas relatif sedikit.
"Makanya kami berharap dengan perubahan nama Polrestabes ini semoga semakin baik lagi dalam pelayanan dan pengamanan Kota Medan. Harapan saya dengan meningkatnya status dari Polresta Medan menjadi Polrestabes Medan juga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas dari aparat kepolisian,"katanya belum lama ini dilansir dari www.tribun-medan.com.(*)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :