Berta Paling Hebph: Pembantaian Andi Lala yang Salah Kira hingga Pengakuan "Kesaktian" Soeharto

Berta Paling Hebph: Pembantaian Andi Lala yang Salah Kira hingga Pengakuan "Kesaktian" Soeharto http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Beragam berita dari berbagai isu tersaji pada Jumat (14/4/2017) kemarin. Mulai dari berita tersangka pembunuhan satu keluarga Andi Lala, hingga cerita tentang kesaktian Soeharto. Dirangkum Redaksi, inilah Top 5 News, 5 berita terpopuler versi hari Jumat (14/4/2017). 1. Bantai satu keluarga, tersangka Andi Lala ternyata salah kira

http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Beragam berita dari berbagai isu tersaji pada Jumat (14/4/2017) kemarin.
Mulai dari berita tersangka pembunuhan satu keluarga Andi Lala, hingga cerita tentang kesaktian Soeharto.
Dirangkum Redaksi, inilah Top 5 News, 5 berita terpopuler versi hari Jumat (14/4/2017).
1. Bantai satu keluarga, tersangka Andi Lala ternyata salah kira
Tersangka pembantaian satu keluarga, Andi Lala ternyata salah mengira.
Padahal ia telah membantai satu keluarga dan hanya menyisakan anak bungsu yang masih balita.
Kisah memilukan yang terjadi di Medan ini makin terurai fakta dan benang merahnya.
Terdapat beberapa fakta-fakta baru yang membuat publik terbelalak.
Diduga Andi Lala salah mengira dalam aksi perampokan yang dilakukannya.
Selain itu, dua rekan Andi Lala dalam beraksi hanya dijanjikan uang sebesar Rp 500 ribu.
Mereka pun baru dibayar Rp 300 ribu, dan kini harus mendekam di penjara sebelum bisa menghabiskan sisa uang yang ada.
2. Fakta Djarot ditolak warga saat Salat Jumat
Tersiar kabar tentang penolakan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat untuk melangsungkan salat Jumat.
Kejadian tersebut terjadi di Masjid Jami Al Atiq di Kebon Baru, Tebet, Jumat (14/4/2017).
Djarot angkat bicara mengenai kejadian tersebut.
Dihimpun oleh Redaksi, berikut fakta-fakta kejadian yang terjadi pada Djarot saat salat di Masjid Jami Al Atiq.
Disambut spanduk 'Tolak Penista Agama'
Kedatangan Djarot ke Masjid Jami Al Atiq disambut dengan sederetan spanduk.
Spanduk tersebut dipasang di rumah kosong yang berada di depan masjid.
Spanduk tersebut bertuliskan "Seluruh Majelis Ta'lim Sekelurahan Kebon Baru Sekecamatan Tebet Mendukung dan Membela Para Ulama & Habib Rizieq dari Kriminalisasi Agama".
Dalam spanduk juga tampak foto pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.
3. Anggota DPRD kepergok mesum dengan gadis 17 Tahun
Oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan tertangkap tangan oleh warga sedang berbuat mesum.
Pria yang berinisial GR (42) ini melakukan tindakan asusila dengan gadis berumur 17 tahun di mobil dinasnya, Selasa (11/4/2017) sore.
Seperti dikutip dari situs resmi Tribratanews.polri.go.id, peristiwa itu terjadi di halaman Gedung Olahraga dan Seni Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kejadian memalukan tersebut berawal saat gadis tersebut sedang jogging di halaman gedung.
GR yang melihatnya lalu memangggil dan menyuruh dia masuk ke dalam mobil.
Salah satu saksi di sekitar gedung yang curiga akan hal tersebut kemudian mendekati mobil GR dan langsung membuka pintu mobil.
Dia terkejut karena saksi melihat keduanya sedang bersetubuh.
Saksi lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Hulu Sungai Selatan.
Kasubag Humas Polres Hulu Sungai Selatan AKP Agus Winartono membenarkan kejadian tersebut.
"Selasa sore petugas mendapat laporan warga bahwa telah mengamankan GR bersama seorang wanita yang sedang berebuat mesum di dalam mobilnya. Saat ini, GR terancam Pasal 81 ayat 2 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara," tutur Agus.
Gadis yang masih berstatus pelajar itu sudah dimintai keterangan.
Saat diperiksa, dia mengaku keduanya sudah pernah bertemu beberapa kali sebelumnya.
4. Lima fakta penyanderaan di angkot
Fakta-fakta penyanderaan di angkot yang terjadi beberapa hari lalu ini bikin gemes.
Dari niat pelaku hingga perilakunya yang bikin geleng kepala.
Pelaku diketahui bernama Hermawan, adalah seorang residivis.
Ia naik angkot T25 jurusan Rawamangun-Pulogebang saat berhenti di Kolong Fly Over, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Buaran, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) malam.
Hermawan lalu melakukan penodongan, niatnya hanya menodong dan dapat uang dari penumpang namun yang terjadi berikutnya jadi drama yang menguras energi selama 30 menit.
Fakta-fakta penyanderaan yang bikin gemes dirangkum dari berbagai sumber berikut:
1) Dikutip dari WartaKota, pelaku penodongan dan penyanderaan Hermawan seorang residivis kambuhan, berbekal pisau kecil yang sangat tajam.
2) Hermawan melukai dua orang, satu anak dalam dekapan Risma wanita yang ia kalungi pisau dalam proses penyanderaan.
Anak Risma tertikam pisau dan ujung belati tinggal 4 cm jaraknya dari paru-paru.
Sementara satu orang lagi seorang pengemudi ojek online yang tersayat tangannya saat ingin merebut pisau dari tangan Hermawan.
Sayatan sangat dalam hingga kenai tulang, ia pun diperban.
Tampak kondisinya saat diundang di acara Hitam Putih Trans 7.
5. Pengakuan penjual ayam Taliwang tentang "Kesaktian" Soeharto
Hj Baiq Hartini membuka warung kecil di Kuta, Bali di tahun 1984 .
Perempuan kelahiran Lombok 1956 tersebut berjualan ayam Taliwang.
Warungnya cepat populer, sehingga dua tahun kemudian ia telah membuka tujuh gerai di Bali.
Seperti mimpi rasanya. “Pada 1990, ada utusan dari Istana Tampaksiring meminta saya memasak untuk acara di Istana.” (Istana Tampaksiring merupakan istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, terletak di Desa Tampaksiring, Ginyar, Bali).
Ia merasa tersanjung, rumah makan sederhananya dipercaya untuk menyiapkan makanan bagi para ajudan dan pengawal presiden.
Pemeriksaan dalam mempersiapkan dan menyajikan makanan tersebut terjadi begitu ketat.
Hj Baiq agak heran, mengapa pemeriksaan dirinya begitu ketat.
Selain petugas keamanan, intel, petugas kesehatan meneliti bahan makanan, dan sesudah makanan matang ada tim dokter dan petugas lab mencicipi masakan tradisional Lombok yang digelar prasmanan itu.
“Rupanya, itu acaranya ulang tahun perkawinan Pak Harto (Soeharto) dan Bu Tien (Siti Hartinah),” kisah ibu tiga anak itu.
Saat itu ia merasa bersyukur bisa berhadapan dengan RI-1 dan keluarganya.
Juga bertemu tamu-tamu penting dan terkenal yang selama ini hanya bisa diihat lewat layar kaca.
“Maklum, saya kan orang kampung, tukang warung pinggir jalan, kok bisa ketemu langsung dengan presiden,” rasa bangga menggelegak dalam suaranya. (Tribun)

Subscribe to receive free email updates: