Azan Maghrib Lebih Dini, PCNU Kraksaan Seragamkan Waktu Ramadhan

Rabu 31 Mei 2017



Nu Online,  Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo melakukan penyeragaman waktu Ramadhan 1438 H, terutama jadwal imsakiyah dan berbuka puasa. Kebijakan ini diambil mengingat selama ini ada saja masjid atau mushalla yang adzannya lebih dulu daripada masjid atau mushalla sebelahnya.


Sekretaris PCNU Kota Kraksaan H Fauzan Hafidhi menyampaikan bahwa ketidakseragaman waktu ini terjadi karena pemahaman yang berbeda soal jadwal imsakiyah.

“Asumsinya bahwa adzan lebih awal itu dilakukan muadzin dengan dasar yang tidak kuat. Sebab tidak berlandaskan kepada jadwal imsakiyah yang diterbitkan oleh pihak yang berwenang,” katanya, Senin (29/5).

Wewenang jadwal imsakiyah ada pada lembaga falakiyah yang ada di struktur resmi pemerintah maupun organisasi keagamaan di Indonesia termasuk Nahdlatul Ulama. “Karenanya, PCNU Kota Kraksaan melalui Lembaga Falakiyah NU telah menerbitkan jadwal imsakiyah yang dibuat berdasar disiplin ilmu Falak,” terangnya.

Falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit, khususnya bumi, bulan dan matahari pada orbitnya masing-masing. “Tujuan dari ilmu ini adalah untuk mengetahui posisi benda langit antara satu dan lainnya sehingga dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi,” jelasnya.

Sementara Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kota Kraksaan Sahro mengatakan, selama ini masih ada kasus di mana adzan shalat Maghrib tidak dikumandangkan secara bersamaan.

“Banyak yang berbuka puasa ketika tanda berbuka di radio sudah berbunyi. Bahkan adzan yang distel di masjid atau mushallanya juga yang dari radio. Jadi takmirnya bisa langsung berbuka tanpa harus adzan. Adzannya kan sudah dari radio,” katanya.

Karena itu Sahro menyarankan agar seluruh Ketua MWCNU menyosialisasikan jadwal imsakiyah yang telah diterbitkan PCNU Kota Kraksaan kepada para takmir masjid dan mushalla. Bisa dengan cara memfotokopi jadwal sebanyak mungkin atau dengan cara bersilaturahmi dengan tokoh agama di kawasan masing-masing.

“Masalah jadwal shalat ini adalah masalah yang sangat prinsip. Kita tidak boleh main-main. Satu menit saja meleset maka tidak bisa dibenarkan,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah A Suja’i mengatakan, jadwal imsakiyah ini sangat perlu diseragamkan. Karenanya, beberapa waktu lalu pihaknya menyerahkan jam dinding berlogo Nahdlatul Ulama sebagai penanda waktu shalat.

“Oleh karena itu kami meminta seluruh takmir masjid dan mushalla untuk menyamakan jarum jamnya. Semua ini penting agar jadwal imsakiyah dan berbuka puasa tidak meleset,” ungkapnya.

Sumber  ; nu.or.id 

Subscribe to receive free email updates: