Ilustrasi: detik |
Salah satunya adalah Alitt Susanto dengan akun @shitlicious, yang menyebut 'Share foto tubuh korban tragedi bom di sosmed itu norak. Itu bukan bantu masyarakat nyebarin kabar, tapi bantu teroris nyebarin ketakutan'.
Ada juga Tunggal Pawestri di akun @tunggalp yang mengajak para netizen untuk menghormati korban dan keluarganya. Caranya dengan tidak ikut membagikan foto dan video korban.
Selain itu ada juga pesan berantai yang isinya agar netizen tidak ikut serta menyebarluaskan foto para korban.
Dari teman pers:
Mohon yg ada foto korban jgn di forward atau re fwd...buat pelaku itu akan jd materi viral yg bs dijadiikan patokan kesuksesan sebuah aksi...mohon dipahami, juga demi penghormatan terhadap korban dan keluarganya..
Prinsip terorisme adalah "membunuh satu orang untuk menyebarkan ketakutan kepada jutaan orang." Jangan bantu teroris dengan turut menyebarkan ketakutan dan foto korban berlebihan. Mereka ingin kita overreact dan hidup dalam ketakutan. Demikian isi pesan berantai tersebut.
Sementara Dennis Adishwara mempertanyakan kenapa masih ada orang yang membagikan foto korban dalam kondisi berdarah-darah di media sosial. Padahal seruan untuk tak melakukan hal itu sudah sering dilakukan.
Dua kali suara ledakan terdengar di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Warga mencium bau sangit dan melihat asap tebal. Ledakan pertama terjadi pukul 21.00 WIB, sedangkan ledakan kedua terjadi 5 menit kemudian.
Akibat kejadian tersebut, dua terduga pelaku tewas, tiga polisi gugur, lima polisi dan lima warga lain terluka. (Red)