Penulis : Dimaz Akbar
Rabu 31 Januari 2018
PROBOLINGGO,KRAKSAANONLINE.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Sosial (Dinsos) bekerja sama dengan Bulog Probolinggo, Selasa (30/1/2018) memberikan sosialisasi program bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2018 di Gedung Joyolelono Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang diikuti oleh para kepala desa didampingi tim dari kecamatan se-Kabupaten Probolinggo ini dipimpin oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Asyari. Sebagai narasumber hadir dari Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo Retno Ngastiti Djuwitani mengatakan program bansos Rastra ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui pemberian bantuan sosial berupa beras berkualitas medium sejumlah 10 Kg tanpa dikenakan harga/biaya tebus dengan periode penyaluran sesuai kebijakan Pemerintah.
“Sasaran program bansos Rastra tahun 2018 adalah untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 153.051 KPM, sehingga dapat mencukupi kebutuhan pangan beras melalui penyaluran bantuan sosial rastra di tempat penyerahan yang telah disepakati (titik distribusi),” katanya.
Sementara Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Asyari mengatakan program penanggulangan kemiskinan merupakan kluster I (satu) yang menjadi titik perhatian Pemkab Probolinggo dalam memerangi angka kemiskinan.
“Hal ini terbukti bahwa angka kemiskinan Kabupaten Probolinggo untuk medio bulan Maret 2017 mengalami penurunan sebesar 0,46% dari sebesar 20,98 % pada Maret 2016 menjadi 20,52% pada Maret 2017,” ungkapnya.
Menurut Asyari, tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo merupakan beban bagi semua pihak. Padahal program-program pembangunan telah disinergikan dengan OPD-OPD yang lain, baik itu melalui dana APBN, APBD maupun Dana Desa. Seperti pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), program sanitasi, program keluarga harapan, program rastra, padat karya serta program-program yang lain.
“Oleh karena itu untuk tahun 2018 kebijakan Pemkab Probolinggo diprioritaskan pada pembangunan jalan mantap guna meningkatkan perekonomian daerah. Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo. Dengan banyaknya program-program pembangunan yang dilaksanakan utamanya menyentuh hajat hidup orang banyak, maka harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ujung-ujngnya dapat menurunkan kembali angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Asyari juga memberikan penekanan untuk tikor kabupaten, penekanan untuk Bulog, penekanan untuk camat serta penekanan untuk desa/kelurahan se-Kabupaten Probolinggo. (maz)