Nadiem Makarim |
Jakarta, Info Breaking News - Menjelang tahun politik ini banyak ditemukan para investor kaliber melakukan kerja sama dengan sejumlah media online, bahkan tak sedikit para pengusaha nasional mulai melirik bisnis media sebagai kekuatan yang mumpuni.
Hingga kemudian yang paling terkini beredarnya kabar perusahaan modal ventura milik Nadiem Makarim, bos Go-Jek, dimana dikabarkan berinvestasi ke PT Dynamo Media Network, pemilik media online Kumparan. Isu ini mengemuka setelah Presiden Komisaris Kumparan Budiono Darsono mengumumkan masuknya Presiden Go-Jek Andre Soelistyo sebagai Komisaris Kumparan.
"September 2018 ini, Andre resmi menjadi Komisaris Kumparan," kata dalam akun Instagram @budionodarsono. Ia menambahkan, “Bagaimana Presdir Go-Jek bisa menjadi Komisaris Kumparan? Ceritanya menyusul.”
Perwakilan Go-Jek belum bersedia mengkonfirmasi kabar ini. Meski, Go-Jek sempat bereksperimen dengan memunculkan berita Kumparan pada aplikasinya. Beberapa waktu lalu, laporan-laporan Kumparan soal prestasi atlet Indonesia di ajang Asian Games bisa dinikmati oleh pengguna melalui aplikasi Go-Jek.
Sebelumnya, CEO Go-Jek Nadiem Makarim, yang merupakan putra advokat senior Makarim ini mengkonfirmasi kehadiran Go-Ventures pada akhir Agustus 2018. Tepatnya, ketika Go-Jek turut mendanai perusahaan financial technology (fintech) Pasarpolis.
Kumparan didirikan pada awal 2017 oleh para pendiri Detik, seperti Budiono Darsono, Abdul Rahman, Calvin Lukmantara, Hugo Diba, Ine Yordenaya, Heru Tjatur, Arifin Asydhad, dan Yusuf Arifin. Hugo kemudian menjabat sebagai CEO Kumparan. Sementara Ine dan Heru menjabat sebagai COO dan CTO Kumparan.
Kumparan dan Go-Jek juga merupakan ‘saudara seibu’ dari Grup Djarum. Sebab, Kumparan sebelumnya telah mendapat suntikan modal dari Global Digital International (GDI), lembaga pendanaan milik Global Digital Prima (GDP) Venture. Sementara GDP Venture yang dimiliki oleh Grup Djarum mengumumkan investasinya di Go-Jek pada Februari 2018 lalu.
Tak terbantahkan bisnis media online yang belakangan mampu menggilas bangkrut ribuan media cetak, akibat kemajuan tehnologi yang memungkinkan masyarakat bisa lebih cepat mengikut update pemberitaan aktual yang sedang terjadi,dibanding dengan berita koran yang cuma sekali berita dalam sehari.Apalagi kini hampir semua orang bahkan dipelosok desa, bisa terus mengikuti berita teraktual melalui smartphone yang memiliki qouta internet paket murah meriah. *** Nadya.