BESUK - Seruuuuuuu…..! Pelaksanaan Festival Kampung Bago (FKB) # 3 Sabtu (20/10/2018) siang, ditandai dengan “Grebek Gunungan” oleh warga masyarakat. Tua muda, laki – laki perempuan bahkan sampai anak – anak kecil pun tidak mau ketinggalan memperebutkan hasil bumi yang terdapat pada Gunungan yang baru saja di kirab itu.
Sebelumnya Gunungan yang dirangkai dengan berbagai macam jenis dan warna hasil bumi itu dikirab bersama iring iringan karnaval pendidikan yang di inisiasi oleh seluruh lembaga pendidikan di desa Bago. Seakan tidak mau ketinggalan salamualaikum memeriahkan festival tahunan ini segenap masyarakat Bago pun ikut mengawal jalannya Kirab.
“Karnaval dan kirab Gunungan ini menempuh jarak kurang lebih 3 km, dengan mengambil start di kantor desa dan finish di Eks bumi perkemahan Bago yang menjadi lokasi FKB # 3,” kata Subagyo Hadi Santoso, kepala desa Bago saat mengawal jalannya Kirab Gunungan.
Hadi mengemukakan, kirab Gunungan ini merupakan agenda rutin setiap tahun di desa nya, yaitu pada setiap menyambut selamatan desa dan sejak tiga tahun terakhir selalu bersamaan dengan agenda FKB.
Lebih lanjut Hadi menjelaskan, sebelum di kirab, Gunungan tersebut sebelumnya di doakan oleh para sesepuh desa di balai desa seraya memohon kepada Allah Swt. atas kebarokahan rejeki yang telah diterima masyarakat desa Bago selama ini.
“Gunungan ini sebagai ungkapan rasa syukur kami kepada Allah Swt. atas segala rejeki yang telah kami terima baik kesehatan, kemudahan dan melimpahnya hasil bumi di desa kami,” pungkasnya.
Sementara Dian Mega Puji Rahayu, ketua panitia FKB # 3 kali ini mengaku puas atas apa yang telah disajikan ini. Dari tahun ke tahun FKB disebutnya seperti bermetamorfosis. Dari yang awalnya terlihat begitu sederhana kini FKB telah muncul dengan penuh warna warni dan pesonanya.
Ia berharap FKB ini tidak hanya berhenti di hastag 3, tapi akan ada seterusnya sampai generasi berikutnya. “Semoga kedepan desa Bago tercinta ini semakin dikenal luas tidak hanya karena FKB nya saja tapi juga dari segala potensi yang dimilikinya, masyarakat agrarisnya dan prestasinya,” tandas gadis berjilbab ini. (Trisianto)