Sehabis Serangan Fajar, Terbitlah Serangan Jantung Bagi Politisi Yang Gagal

KMA ke 13 Prof.Dr. H.M. Hatta Ali, SH,MH dengan sang Jubir bertangan dingin, Dr. Andi Samsan Ngangro,SH.MH.
Jakarta, Info Breaking News - Tak terbantahkan usai pesta demokrasi Pemilu kemaren, semua daerah terpantau aman dan kondusif, sekalipun sejumlah kehebohan dan gunjang ganjing sepanjang 7 bulan masa kampanye kemaren itu banyak menelan korban eforia.

Apalagi adanya sejumlah kasus serangan fajar berbau saweran uang, terjadi disejumlah tempat, seperti kasus Bowo, politisi Partai Golkar, dengan ratusan ribu jumlah amplop berisi uang yang kini telah ditangkap, dan terakhir kasus amplop berisi uang didepan rumah pemenangan politisi Gerindra, Taufik yang selama ini menjabat sebagai wakil ketrua DRPD DKI Jakarta itu. Belum lagi sejumlah kurir yang ditangkap di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, yang datang dari Singapura membawa uang senilai Rp 90 Miliar itu.

Dua sahabat karib, Hakim Agung/Jubir MA. Dr. Andi Samsan Ngangro SH, MH, dengan Pimpianan Umum Media Breaking News Grup,  Emil F Simatupang.
Sehingga wajarlah jika sejumlah tokoh kharsimatik menilai bahwa akibat serangan fajar yang telah banyak menguras uang dan pikiran itu, akan menjadi serangan jantung bagi sejumlah orang yang kini merasa terhimpit galau, karena gagal menjadi pemenang dalam kostestasi politik dinegeri Khatulistiwa ini.

'Uang saweran dan ongkos politik yang jumlahnya sangat besar. mungkin saja sebagian uang itu berasal dari hasil pinjaman, dari para rentenieir jahanam yang mematok perjanjian sita jaminan, melalui bunga riba yang mencekik. Dan akibatnya dengan kegagalan ambisiusnya, kini menjadi bumerang dan menghantam ketenangan hidupnya sendiri. Mangkanya sekarang musim panennya sejumlah rumah sakit dan para psikolog, karena banyaknya pasien baru yang jiwanya sangat terganggu." kata hakim agung DR. Andi Samsan Ngangro, SH, MH, saat berbincang ringan dengan sobat karibnya dari Info Breaking News, Kamis ( 18/4/2018) diruang kerjamya di Jakarta.

"Ya seperti masa masa lalu sehabis Pilpres atau Pilkada, banyak kan, yang kita dengan berita berita di televisi maupun media stream, orang stress dan mengalami depressi berat, karena kalah bertarung dalam kontestasi politik, masuk rumah sakit." kata Andi, yang kini menjabat sebagai Jubir Mahkamah Agung RI, sambil sesekali iseng menyulut sebatang rokok disela bibirnya.

Itulah kondisi hidup yang tidak bisa mengendalikan syahwat keinginannya, karena terobsesi dengan jabatan di Parlemen atau pengen jadi kepala daerah, tidak sedikit para politisi yang terkena OTT oleh pihak anti rasuah, karena besarnya beban keuangan yang harus dibayarkan setelah dilantik.

"Namun sisi gelap lainnya, masih bagus mereka yang masih bisa dirawat dirumah sakit jiwa, karena banyak juga yang tetap membandel mengeraskan hati, keras kelapa, eh..,kepala, yang menjadi gila, lalu menjadi beban berat bagi keluarga." pungkas hakim agung yang merupakan sesama tumbuh sejak masa remaja dikota Makassar bersama Ketua MA Prof. DR.H.M. Hatta Ali, SH, MH, sang Maestro yang merupakan KMA paling fenomenal itu. *** Emil F Simatupang.

Subscribe to receive free email updates: