Tiga Komunitas Dilatih Pemantauan Flora Dan Fauna

PAITON – Komunitas penggiat konservasi alam yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo dilatih pemantauan flora dan fauna. Pelatihan yang diinisiasi oleh PT PJB UP Paiton ini menghadirkan khusus Tim Kehati MeTTa PT. Meganesia Tirta Foresta sebagai narasumber. Yakni konsultan lingkungan sekaligus akademisi dari Institut Pertanian Bogor.

Sedikitnya tiga komunitas yang mengikuti pelatihan tersebut, Pecinta Rimba dan Satwa Liar Indonesia (Perisai), Bhinor Green Community (BGC) dan komunitas Fotografer Satwa Liar Probolinggo (5:am_wildlifephotography). Tidak hanya komunitas, perwakilan pemerintahan desa dari kabupaten Probolinggo dan Situbondo juga berkesempatan mengikuti pelatihan selama dua hari, Rabu dan Kamis (10-11/4/2019) di meeting room Paiton Resort & Hotel Desa Bhinor kecamatan Paiton.

Abdul Azis, selaku Environment Analist pada PT PJB UP Paiton sekaligus penanggung jawab kegiatan ini menerangkan bahwa pihaknya selaku stakeholder masyarakat memiliki komitmen dan concern dalam program dan kegiatan pelestarian dan pengembangan lingkungan. Melalui kegiatan pelatihan ini, pihaknya berharap sedapatnya menambah wawasan dan semangat bagi kelompok-kelompok masyarakat yang notabene peduli dengan pelestarian lingkungan ini.

“Dengan adanya pelatihan semacam ini, selain meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan, kami juga ingin mendorong peningkatan kapasitas SDM masyarakat terkait metode dan teknis yang mereka butuhkan dalam menganalisa, menginvetarisir dan pembuatan laporan yang lebih terstruktural dan dapat dipertanggung jawabkan menurut kaidah dan metode yang berlaku,” ungkap Abdul Azis.

Dengan begitu kata Aziz, target utamanya adalah masyarakat lebih sadar dengan potensi lingkungan dan kekayaan keanekaragaman hayati di dalamnya. Kemudian dengan mandiri mampu menciptakan suatu program dan kegiatan yang tepat guna dan tepat sasaran terkait pelestarian lingkungan sekaligus Kehati didalamnya.

“Dan tidak menutup kemungkinan nantinya kami bisa bermitra dalam suatu program kegiatan melalui CSR kami, seperti yang sudah kami jalin sebelumnya bersama komunitas BGC Desa Bhinor untuk transplantasi trumbu karang dan pemantauanya,” tandasnya.

Pelatihan tersebut terbagi menjadi dua sesi, yaitu 8 jam materi ruang pada hari pertama kemudian 8 jam materi lapangan (praktek lapang) pada hari kedua. Pada sesi pertama, peserta dibekali pengantar Kehati, identifikasi berbagai jenis flora dan fauna serta metode pemantauannya. Sedangkan pada sesi kedua, peserta mempraktekkan teknik dan tata cara pemantauan serta pendataan flora dan fauna di salah satu habitat pantai Desa Bhinor.

Nur Akhmad, anggota 5:am_wildlifephotography sekaligus perwakilan Pemerintah Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan mengaku bersyukur atas kesempatan berharga ini. Menurut pengakuannya, selama ini komunitasnya lebih berkonsentrasi kepada pendokumentasian satwa liar. Oleh karena itu dengan bekal ilmu pengetahuan ini pihaknya berharap ke depan mampu untuk melakukan hal lebih bagi lingkungan.

“Mohon doa restunya, InsyaAllah selepas ini yang pertama akan kami lakukan adalah mencoba mewujudkan photo book keanekaragaman jenis burung di habitat pesisir Probolinggo. Kebetulan kami telah memiliki data gambar yang sudah terhimpun selama kurang lebih 4 tahun terakhir ini,” pungkasnya. (Trisianto/pprob)

Subscribe to receive free email updates: