Yosonna Janji Akan Copot Kalapas Yang Tidak Manusiawi Dan Tukang Peras

Menteri Laoly Bersama Wartawan senior Emil F Simatupang
Medan, Info Breaking News - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly sangat menyesalkan kebijakan yang tidak manusiawi serta singkatnya kesempatan jam bezuk keluarga warga binaan dilapas Sukamiskin Bandung dan disejumlah Lapas dan Rutan lainnya, tetapi justru permainan kotor suap dan upeti terus menggila secara massif, belum lagi soal kejadian ricuh yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III B Simpang Ladang Hinai, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sehingga Menteri Laoly memutuskan untuk mencopot jabatan kepala lapasnya tanpa tending aling aling.
" Tidak manusiawi itu, masak jam kunjungan masuknya dipersingkat menjelang sore, barru saja bertemu dan makan buka puasa bersama dengan keluarga yang datang jauh jauh dari daerah, makanan belum sampai turun diperut, sudah dipaksa harus meinggalkan lapas, padahal waktu sholat magrib pun begitu sangat singkat. Mustinya sepanjang bulan puasa ini, biarlah diberi kasempatan berkunjung lebih panjang, sehingga ada rasa kebersamaan keluarga dengan warga binaan yang sedang menjalankan ibadah puasa. Kalapas yang tak bisa kita bina seperti itu, akan lebik secepatnya kita binasakan saja, daripada bikin malu dan bikin sengsara keluarga yang datang dari jauh." kata Laoly kepada Info Breaking News, Minggu, (19'5/2019, di Jakarta.
Padahal baru sehari kemaren, Sabtu 18 Mei 2019, Dengan tegas Menteri Hukum dan HAM menyatakan mencopot jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III B Langkat serta akan menindak tegas seluruh pegawai atau petugas lapas dan segera memindah tugaskan mereka. "Kita juga akan melimpahkan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh petugas lapas terhadap warga binaan ke Polres Langkat guna proses hukum yang berlaku," sambungnya.
Setelah itu, Menteri Hukum dan HAM mendengarkan penyampaian aspirasi oleh empat perwakilan warga binaan diantaranya menjelaskan kericuhan bermula dari adanya penganiayaan terhadap warga binaan oleh petugas lapas. Mereka juga menyampaikan harga barang-barang di dalam lapas yang sangat tinggi dan mahal, kepala regu lapas selalu meminta uang rokok dan minyak kendaraan dari warga binaan rata-rata Rp50.000 per kamar.
Mereka juga meminta agar tidak dipersulit saat mengurus pembebasan bersyarat dan jangan ada pungutan serta remisi setiap warga binaan supaya diselesaikan secepatnya, agar jam bertamu keluarga warga binaan tidak dibatasi terlalu cepat. Warga binaan ini juga meminta kepada Menteri Hukum dan HAM untuk memperhatikan aktifitas jam ibadah warga binaan agar tidak dibatasi terlalu singkat, agar makan dan obatan-obatan selalu diperhatikan agar layak konsumsi.
Dan cukup banyak sepanjang bulan puasa ini dilaporkan kepihak Kemenkumham prihal tidak manusiawinya serta pemerasan yang dilakukan oleh sejumlah oknum kalapas dan karutan disejumlah kota di Jawab Barat dan Jakarta serta Makassar, yang dalam waktu dekat ini, secara mendadak orang khusus dan mitra Kemenkumham akan melakukan penyergapan dan sekaligus pencopotan mendadak terhadap kalapas yang dinilai tidak manusiawi dan membatasi ketat kunjungan keluarga kepada warga binaan sepanjang bulas suci Ramadhon ini. 
"Lapas besar mana saja yang segera akan mendadak disidak dan dicopot, tunggu dalam waktu sesegera mungkin. " kata laoly khusus kepada Breaking News, Minggu(19/5/2019).*** Emil Simatupang.

Subscribe to receive free email updates: