Pimpin Ratas, Jokowi Minta 34 Gubernur Berupaya Turunkan Angka Kematian Covid-19


Jakarta, Info Breaking News - Dalam gelaran rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (1/9/2020), Presiden Joko Widodo memberi arahan bagi ke-34 gubernur yang hadir untuk berhati-hati terhadap pergerakan angka kasus Covid-19 di daerah masing-masing.

Jokowi menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 sudah menjadi tren di negara-negara dunia, mulai dari Eropa hingga Asia. Meski saat ini terjadi peningkatan kasus positif di beberapa daerah, namun dibandingkan negara-negara lain, posisi Indonesia masih relatif terkendali.


Jokowi meminta para gubernur menjaga pengendalian manajemen Covid-19 agar betul-betul berada dalam posisi terkendali. 


“Oleh sebab itu, kita harus hati-hati," tuturnya.


Lebih lanjut, Jokowi juga meminta agar para gubernur dapat berupaya menurunkan angka kematian di wilayah masing-masing mengingat angka kematian di Indonesia di atas rata-rata dunia.


Berdasarkan data yang diterimanya pada 31 Agustus 2020, Jokowi memaparkan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 175.000 kasus dari hasil pemeriksaan sebanyak 2,23 juta tes. Dari jumlah tersebut, tingkat kesembuhan atau case recovery rate mengalami peningkatan dari April mencapai 15 persen meningkat tajam selama empat bulan, tepatnya di Agustus 2020 mencapai 72,1 persen.


“Alhamdulillah, tingkat kesembuhan, case recovery rate juga semakin meningkat. Dulu, kita ingat di bulan April sebesar 15 persen, kemudian sekarang di bulan Agustus itu 72,1 persen. Jadi ada pergerakan lebih baik, dan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang 69 persen,” jelasnya.


Tingkat kesembuhan yang meningkat, lanjut Jokowi, membawa dampak bagi penurunan kasus aktif Covid-19 atau pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Bila di April 2020, tingkat kasus aktif mencapai 77 persen, maka pada Agustus 2020 sudah menurun menjadi 23,7 persen. Terjadi penurunan signifikan selama empat bulan masa pandemi Covid-19. 


“Sehingga jumlah kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun. Ini lebih baik dari rata-rata dunia sebesar 27 persen,” ujar Jokowi.


Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah pusat dan daerah masih mempunyai pekerjaan besar untuk menurunkan tingkat kematian pasien Covid-19. Meski tingkat kematian Covid-19 mengalami penurunan besar dari April 2020 yang mencapai 27,83 persen menjadi 4,2 persen di Agustus 2020, namun angka kematian nasional masih di atas rata-rata dunia yang mencapai 3,36 persen. “Untuk kasus meninggal, ini hati-hati. Untuk case fatality rate di Indonesia. Ini pekerjaan besar kita,” tegas Jokowi.


Jokowi berharap pemerintah daerah benar-benar mewaspadai tingginya angka kasus meninggal dunia tersebut sehingga pemerintah tidak kehilangan kendali dalam menangani penyebaran Covid-19. 


Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 31 Agustus 2020, jumlah kasus aktif di Indonesia ada sebanyak 41.420 kasus atau 23,7 persen masih dibawah rata-rata angka kasus positif dunia sebesar 27 persen. Kemudian, jumlah kasus sembuh mencapai 125.959 kasus atau 72,1 persen masih diatas rata-rata kasus sembuh dunia yang mencapai 69,63 persen. Angka meninggal mencapai 7.417 atau 4,2 persen, masih di atas rata-rata kasus meninggal di dunia sebesar 3,36 persen. Sementara positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 13,5 persen, masih dibawah standar WHO yang menetapkan dibawah lima persen.


“Persentase kesembuhan kita di bulan Maret masih sangat rendah sekali, tetapi di bulan Agustus tingkat kesembuhan kita sudah sampai 72,1 persen, ini yang patut kita syukuri. Juga positivity rate yang dulu berada di atas, sekarang sudah melandai. Tetapi apa pun, kita harus kita tekan terus agar lebih baik,” ungkap Jokowi. ***Winda Syarief

Subscribe to receive free email updates: