![]() |
Chairul Tanjung bersama Putri Indahsari Tanjung (putrinya) |
Jakarta, Info Breaking News - Konglomerat Chairul Tanjung telah resmi menjadi pemilik saham mayoritas PT Bank Harda Internasional Tbk. Pria yg akrab disapa CT itu sukses mencaplok emiten bersandi saham BBHI itu berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yg digelar pada hari ini.
Direktur Operasional Bank Harda Yohanes Simon membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, bahwa pengambilalihan perseroan kepada PT Mega Corpora telah dilakukan.
Namun, kata Yohanes, perusahaan bapak berasal dari Putri Tanjung ini akan dikukuhkan sebagaimana pengendali Bank Harda setelah hasil RUPSLB tersebut diserahkan kepada otoritas jasa keuangan (OJK).
“Resmi secara official-nya itu nunggu persetujuan lagi berasal dari OJK tanggal 24 Februari berdasarkan schedule. Sekitar akhir Februari lah. Semua base on approved berasal dari OJK,” ujarnya.
Sekadar informasi, sebelumnya sebagian besar saham Bank Harda Internasional dikuasai dari PT Hakim Putra Perkasa (HPP). Namun, beberapa waktu lalu, PT HPP sepakat melepas 3,08 miliar saham atau 73,71 persen berasal dari seluruh saham yg ditempatkan dan juga serta disetor penuh di dalam perseroan ke PT Mega Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung.
Perlu diketahui, PT Hakim Putra Perkasa yg digawangi dari Jefry Hakim pernah mengebohkan industri perbankan karena menjual produk ilegal non-bank berupa forward trade confirm (FTC).
Produk tersebut sukses diendus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2020, atau lima tahun setelah FTC dipasarkan ke publik. Kala itu, FTC dipasarkan melalui pegawai Bank Harda tanpa sepengetahuan manajemen dengan langsung diinstruksikan dari PT HPP.
FTC merupakan perjanjian jual beli saham Bank Harda melalui PT Hakim Putra Perkasa (HPP) selaku pemegang saham terbesar bank tersebut. Penjualan FTC yg dilakukan oknum Bank Harda termasuk ilegal sebab bukan merupakan produk bank.
Berdasarkan laporan Bisnis Indonesia Hari Kamis 28 Januari, PT HPP tidak cuma menjual produk FTC melalui Bank Harda. Akan tetapi, serta menawarkan sejumlah investasi yg dipasarkan melalui oknum bank tersebut.
Selain itu, PT HPP serta menawarkan investasi di beberapa anak usahanya yg yg lain, mengingat Perusahaan tersebut tak cuma memiliki satu perusahaan jasa keuangan. Tercatat, terdapat dua Bank Perkreditan Rakyat milik PT Hakim Putra Perkasa.
PT HPP serta diketahui memiliki anak usaha yg bergerak di sektor selain perbankan, seperti industri otomotif (PT Asean Motor Internasional), pertambangan (PT Alter Abadi, pembiayaan investasi (PT Varia Intra Finance, dan juga serta PT Varia Intraperkasa), dan juga serta perantara perdagangan efek (PT Varia Inti Sekuritas).
Rencana pengambilalihan Bank Harda masih dalam proses pelaksanaan persetujuan RUPSLB sebagai salah satu syarat untuk memperoleh izin pengambilalihan dari OJK. *** Nadya Emilia