Penulis : Junie
Sabtu, 29 Oktober 2016
TONGAS – Dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-71 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2016, Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Kecamatan Tongas bekerja sama dengan Dispendik Kabupaten Probolinggo menggelar Gebyar Olahraga Tradisional di Pantai Bahak Desa Curahdringu Kecamatan Tongas, Sabtu (29/10/2016) pagi.
Kegiatan yang diikuti oleh semua guru mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK se-Kecamatan Tongas ini dihadiri oleh Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dispendik Kabupaten Probolinggo Hj. Amalia Tutug Edi Utomo, Kepala Cabang Dispendik Tongas Rina Damayanti dan ratusan kepala sekola di semua tingkatan.
Gebyar Olahraga Tradisional ini diawali dengan jalan sehat bersama dengan start dan finish di Pantai Bahak. Selanjutnya, para guru ini mengikuti beragam lomba olahraga tradisional meliputi egrang, hadang, tarik tambang, dagongan dan terompah raksasa.
Kepala Cabang Dispendik Tongas Rina Damayanti mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan, mensosialisasikan dan menghidupkan kembali olahraga tradisional di kalangan guru. Apalagi olahraga tradisonal ini merupakan olahraga yang murah meriah dan mudah serta interaktif.
”Dengan mengikuti lomba olahraga tradisional ini, selain badan menjadi sehat, guru-guru juga bisa rekreasi dengan menikmati keindahan wisata lokal yang ada di Kecamatan Tongas. Harapannya, kegiatan ini mampu mempererat tali silaturahim antar guru di semua jenjang. Sekaligus bisa melestarikan olahraga tradisional di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menyambut baik ide dan gagasan yang dicetus oleh Cabang Dispendik Tongas dalam upaya melestarikan budaya daerah sekaligus membangun kebersamaan diantara sesama guru melalui olahraga tradisional yang dulu pernah mengalami kejayaan.
”Semoga kreasi dan inovasi ini bisa lebih ditingkatkan lagi di tahun-tahun yang akan datang. Kalau perlu diadakanlah lomba olahraga tradisional antara guru sekolah dengan pengurus RT yang ada di desa. Harapannya tentu nanti supaya terbangun sinergitas antara sekolah dan desa demi memajukan mutu dan kualitas pendidikan di masing-masing desa,” katanya. (wan/Junie)
Sabtu, 29 Oktober 2016
TONGAS – Dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-71 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2016, Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Kecamatan Tongas bekerja sama dengan Dispendik Kabupaten Probolinggo menggelar Gebyar Olahraga Tradisional di Pantai Bahak Desa Curahdringu Kecamatan Tongas, Sabtu (29/10/2016) pagi.
Kegiatan yang diikuti oleh semua guru mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK se-Kecamatan Tongas ini dihadiri oleh Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dispendik Kabupaten Probolinggo Hj. Amalia Tutug Edi Utomo, Kepala Cabang Dispendik Tongas Rina Damayanti dan ratusan kepala sekola di semua tingkatan.
Gebyar Olahraga Tradisional ini diawali dengan jalan sehat bersama dengan start dan finish di Pantai Bahak. Selanjutnya, para guru ini mengikuti beragam lomba olahraga tradisional meliputi egrang, hadang, tarik tambang, dagongan dan terompah raksasa.
Kepala Cabang Dispendik Tongas Rina Damayanti mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan, mensosialisasikan dan menghidupkan kembali olahraga tradisional di kalangan guru. Apalagi olahraga tradisonal ini merupakan olahraga yang murah meriah dan mudah serta interaktif.
”Dengan mengikuti lomba olahraga tradisional ini, selain badan menjadi sehat, guru-guru juga bisa rekreasi dengan menikmati keindahan wisata lokal yang ada di Kecamatan Tongas. Harapannya, kegiatan ini mampu mempererat tali silaturahim antar guru di semua jenjang. Sekaligus bisa melestarikan olahraga tradisional di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menyambut baik ide dan gagasan yang dicetus oleh Cabang Dispendik Tongas dalam upaya melestarikan budaya daerah sekaligus membangun kebersamaan diantara sesama guru melalui olahraga tradisional yang dulu pernah mengalami kejayaan.
”Semoga kreasi dan inovasi ini bisa lebih ditingkatkan lagi di tahun-tahun yang akan datang. Kalau perlu diadakanlah lomba olahraga tradisional antara guru sekolah dengan pengurus RT yang ada di desa. Harapannya tentu nanti supaya terbangun sinergitas antara sekolah dan desa demi memajukan mutu dan kualitas pendidikan di masing-masing desa,” katanya. (wan/Junie)