Penulis : Dimaz
Selasa, 2 Oktober 2016
Selasa, 2 Oktober 2016
DRINGU – Hingga akhir Juni 2016, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo mencatat, produksi lele mencapai 318,67 ton atau 46,43 persen dari target sebesar 686,39 ton. Produksi ini dihasilkan 58 kelompok pembudidaya lele di Kabupaten Probolinggo.
Kepala Diskanla Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi mengungkapkan, pihaknya sangat optimistis mampu meningkatkan produksi lele dan mencapai target. “Budidaya lele itu tidaklah sulit dan menguntungkan apabila digeluti dengan sungguh-sungguh,” katanya.
Menurut Dedy, saat ini budidaya lele sangat berkembang dengan pesat di masyarakat seiring dengan tingginya permintaan. Masyarakat sudah menyukai dan memahami pentingnya konsumsi ikan. Kebetulan lele salah satu komoditas ikan yang murah dan disukai masyarakat.
“Gambarannya, 1 kg lele berisi 12 ekor di pasaran harganya mencapai Rp 20 ribu. Berarti satu ekornya tidak sampai Rp 2 ribu. Bandingkan dengan ikan laut lain yang satu ekornya berkisar antara Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu,” jelasnya.
Dedy menambahkan, lele sudah memasyarakat dibandingkan dengan ikan laut yang lain. Hal inilah yang menyebabkan permintaan di masyarakat cenderung naik.
“Kami akan tetap mengembangkan lele sebagai salah satu komoditas unggulan budidaya air tawar. Apalagi sudah ada program tersendiri berupa pengembangan budidaya lele,” pungkasnya. (wan/maz)