Dewan Pembina Universitas Uta'45 Meberi Keterangan Pers |
Dalam ketengan pers nya di kampus UTA'45 Rudyono Darsono selaku Dewan Pembina Uta'45 di Jakarta (08/12) menyatakan, pihaknya bertekad dan motivasi Uta'45 dalam rangka mendukung program pemerintah dalam revolusi mental dunia pendidikan akan mengadakan sebuah seminar nasional tentang pemberantasan ijasah palsu dari perguruan tinggi .
" Mengingat keadaan yang terjadi saat ini mensinyalir dan menduga ijasah palsu yang beredar di Indonesia di kuasai oleh pejabat publik, karena moral menjadi situasi yang seperti ini. Persoalannya ijasah palsu yang beredar itu sudah dipakai sebagai sebagai alat pembunuh/mematikan mental bangsa , itu adalah kejahatan dari segala sumber daya manusia, menghancurkan generasi kita " ungkapnya.
Lebih lanjut Rudy mengatakan, " kalau pejabat nya ijasah palsu akan menimbulkan kejahatan selanjutnya, sudah pasti para pengguna ijazah palsu adalah orang yang punya duit .
Di tahun 2011 kami mendapat tekanan untuk mengesahkan ijasah yang tidak terdaftar baik di instansi kami maupun propertis , sejak kejadian itu gelombang tekanan kepada kampus Uta'45 makin menjadi - jadi , mulai dari yang mengaku utusan Mentri sampai utusan yang berbintang, sampai-sampai tekanan akan membekukan izin , kampus jika tidak mau mengesahkan ijasah pesanan tersebut " .
Lebih lanjut, "Secaraa akademis kami melakukan sebuah perlawanan hukum, mahasiswa/mahasiswi kami tidak boleh melakukan tindakan ekskul yang sifatnya melanggar hukum, dengan demo atau hal lainnya yang bertentangan dengan Pancasila.
Saat ini oknum dipemerintahan tutup kuping dengan surat yang kami kirimkan, entah surat tidak sampai atau dibuang ditempat sampah. Kami dalam hal ini akan berbicara secara tegas demi kebaikan bangsa ini, kami sudah tau dimana ijasah itu beredar, tp tidak pernah ada tanggapan dari pihak terkait.
Justru pernah datang menekan kami bukan mberantas ijasah palsu tersebut, pada saat itu kami di panggil untuk nesgoiasi . Diketahui para pengguna ijasah palsu lebih kepada pejabat yang berhubungan dengan perijinan, kami sudah mengirimkan surat laporan kepada departemen yang bersangkutan kami juga sudah melaporkan ke kepolisian tapi tidak ada tindakan, pemeriksaan sudah dilakukan tapi tidak ada tindak lanjut.
Kami berharap kepada pemerintah mau mendengarkan suara kami untuk merevolusi mental, mengadakan seminar mengundang para stakeholder yang masih peduli dengan bangsa ini, ayo kita benahi generasi bangsa ini dengan revolusi mental , sejak saya jadi rektor hingga menjadi pemimpin tertinggi, tidak boleh ada satupun ijazah palsu yang keluar dari Universitas Uta'45satu semua mahasiswa/mahasiswi nya harus belajar dengan ketat sesuai dengan program yang di canangkan pemerintah" pungkasnya .*** Dewi.