Petugas menyiapkan kantong jenazah untuk jasad Yogi yang masih berada di atas perahu jukung (tertutup daun pisang). (foto: dok-ib) |
Korban yang beralamat di Dukuh Menden Rt. 04/Rw. O7 Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan, tersebut ditemukan pada Rabu (06/12/2017) sekira pukul 13.00 WIB kemarin, dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
“Korban atas nama Mohammad Prayogi yang telah dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo baru berhasil ditemukan, setelah pencarian selama 24 jam,” ujar Iptu Mugi Purwono Kapolsek Kradenan Polres Blora.
Dikatakan, Mohamad Prayogi ditemukan oleh tim SAR gabungan Polsek Kradenan bersama BPBD Blora dan warga sekitar di Desa Mendalem, Kecamatan Kradenan, Blora. Kondisi korban ditemukan dalam kondisi terlungkup.
Kapolsek Kradenan, Iptu Mugi Purnomo mengatakan, korban merupakan seorang pelajar kelas satu SMP. Untuk kejadian mengapa korban tenggelam hingga meninggal dunia, hingga saat ini, kepolisian masih menggali informasi kepada sejumlah pihak.
“Kita akan cari tau dari keterangan para saksi terkait penyebab tenggelamnya korban tersebut, dan akan lebih sering mengingatkan warga sekitar bantaran sungai,” Iptu Mugi Purwono.
Berdasarkan keterangan yang berhasilo dihimpun, Mohammad Prayogi (13), diketahui tenggelam saat mancing di belokan sungai Bengawan Solo dekat Goa Sentono Desa Mendenrejo Kec. Kradenan, Selasa siang (5/12/2017) bersama 4 rekannya.
Tanpa diduga dirinya langsung melepas baju dan menyeburkan diri ke sungai untuk mengambil pelepah pisang yang hanyut. Menurut keterangan saksi bahwa pada saat itu debit air dan arus sungai Bengawan Solo lumayan deras karena beberapa hari terakhir diguyur hujan.
Tak lama kemudian korban tenggelam dan rekan-rekannya yang mancing berteriak meminta tolong. Akan tetapi tubuh korban langsung tenggelam dan tidak diketahui, karena arus sungai tiba-tiba deras.
Iptu Mugi Purnomo menghimbau agar masyarakat berhati-hati apabila melakukan aktivitas disekitar bantaran sungai, karena dengan debit air yang tidak bisa diprediksi dapat membahayakan. Terlebih kontur tanah yang licin bisa membuat orang terpleset masuk ke sungai.
“Saya harap semua warga agar hati-hati bila beraktivitas di sekitar sungai, karena cuaca sekarang lagi musim hujan sehingga debit dan arus sungai meningkat. Agar tidak terjadi kembali korban tenggelam seperti ini,” pungkas Kapolsek Kreadenan Polres Blora.
Usai ditemukan, jasad Yogi langsung diantar ke rumah duka untuk dikebumikan oleh keluarganya. Keluarganya tampak sangat bersedih mengetahui anaknya sudah tak bernyawa. (res-infoblora)