KEDIRI, KOMPAS.com - Sebanyak 50 penghuni atau warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A di Kota Kediri, Jawa Timur mendadak dites urine. Pemeriksaan dilakukan tim kesehatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Kamis (8/3/2018) malam.
Bagian Humas Lapas Kediri Didi Rahmadi mengatakan, pemeriksaan urine dilakukan terhadap warga binaan secara acak dan bagian dari kegiatan operasi narkoba di dalam lapas.
"Selain warga binaan, tes urine juga dilakukan kepada petugas. Hasilnya negatif semua," ujar Didi, Jumat (9/3/2018).
Selain pemeriksaan urine, petugas dari Kemenkumham Jawa Timur yang didampingi tim Satgas Keamanan dan Ketertiban Lapas Kediri merazia naroba di beberapa sel tahanan. "Selain narkoba juga pengawasan terhadap barang-barang terlarang yang masuk dalam lapas," imbuh Didi.
Saat ini, jumlah penghuni baik narapidana maupun tahanan di Lapas Kediri mencapai 913 warga binaan dari daya tampung 360 penghuni. Itu artinya, lapas ini sudah melebihi kapasitas normal hingga tiga kali lipat. Kondisi itu membuat pihak lapas harus ekstra waspada untuk menjaga kondusivitas lapas. Salah satunya dengan operasi rutin barang terlarang yang masuk dalam lapas hingga seminggu 2 kali.
Penambahan personel pengamanan juga menjadi upaya menjaga stabilitas lapas. Kebetulan lapas tersebut tahun ini baru saja menerima 43 pegawai tambahan.
Sumber: http://ift.tt/2GlekOp